"Ontwikkeling
Van Het Geneeskundig Onderwijs Te Weltevreden 1851-1926" (Perkembangan Pendidikan Medis di
Weltevreden Tahun 1851 - 1926) adalah judul buku 'Gedenkboek STOVIA 1851-1926'.
School tot Opleiding van Indische Artsen (Sekolah Pendidikan
Dokter Hindia), atau yang juga dikenal dengan singkatannya STOVIA,
adalah sekolah untuk pendidikan dokter pribumi di Batavia pada zaman kolonial Hindia Belanda. Saat ini sekolah ini telah menjadi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Sejarah
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) tidak terlepas dari sejarah
pendidikan dokter di Indonesia yang dimulai sejak zaman penjajahan Belanda.
Adapun momentum pendidikan kedokteran di Indonesia lahir pada tanggal 2 Januari
1849 lewat Keputusan Gubernemen No. 22. Ketetapan itu menjadi titik awal
penyelenggaraan pendidikan kedokteran di Indonesia (Nederlandsch Indie),
yang ketika itu dilaksanakan di Rumah Sakit Militer
Selang dua
tahun kemudian, tepatnya pada bulan Januari 1851, dibuka Sekolah
Pendidikan Kedokteran di Weltevreden dengan lama pendidikan dua tahun
dan jumlah siswa 12 orang. Titik terang semakin terlihat ketika lulusan sekolah
tersebut digelari Dokter Djawa melalui Surat Keputusan Gubernemen tanggal
5 Juni 1853 No. 10. Namun, sayangnya meski diberi titel dokter, lulusan sekolah
tersebut “hanya” dipekerjakan sebagai Mantri Cacar.
Nyaris 10
tahun lamanya dokter-dokter Indonesia harus menunggu untuk memperoleh wewenang
lebih dari sekadar Mantri Cacar. Pada tahun 1864, lama pendidikan kedokteran
diubah menjadi 3 tahun dan lulusan yang dihasilkan dapat menjadi dokter yang
berdiri sendiri, meskipun masih di bawah pengawasan dokter Belanda.
Sejarah kembali
bergulir dan mencatat pertambahan waktu studi dokter Indonesia. Tahun 1875,
lama pendidikan dokter menjadi 7 tahun termasuk pendidikan bahasa Belanda yang
dijadikan sebagai bahasa pengantar. Lebih dari 20 tahun kemudian, tepatnya pada
tahun 1898, barulah berdiri sekolah pendidikan kedokteran yang disebut STOVIA
(School tot Opleiding voor Indische Artsen). Para alumni ketika itu
disebut Inlandse Arts
Lama
pendidikan kembali bertambah menjadi 9 tahun pada tanggal 1 Maret 1902,
sekaligus mengiringi berdirinya gedung baru sekolah kedokteran di Hospitaalweg
(sekarang Jl. Dr. Abdul Rahman Saleh 26). Masa pendidikan 9 tahun tersebut
dibagi menjadi 2 tahun perkenalan dan 7 tahun pendidikan kedokteran.
Baru setahun
berselang, sejarah kembali mencatat banyak hal. Waktu studi kedokteran kembali
bertambah, kali ini menjadi 10 tahun, bersamaan dengan disempurnakannya
organisasi STOVIA pada tahun 1913. Adapun 10 tahun masa studi ini terdiri dari
3 tahun perkenalan dan 7 tahun pendidikan kedokteran. Nama alumni juga berubah
menjadi Indische Arts pada waktu itu. Masih pada tahun yang sama, dibuka
sekolah kedokteran dengan nama NIAS (Nederlands Indische Artsenschool) di Surabaya.
Untuk
memantapkan kualitas lulusan dalam hal praktik, pada akhir tahun 1919,
didirikan Rumah Sakit Pusat CBZ (Centrale Burgerlijke Ziekenhuis,
sekarang disebut RSCM) yang dipakai sebagai rumah sakit pendidikan oleh
siswa STOVIA
Kampus
dengan dominasi warna putih yang ada saat ini tercatat selesai dibangun pada
tanggal 5 Juli 1920. Pada tanggal yang sama pula seluruh fasilitas pendidikan
dipindahkan ke gedung pendidikan yang baru di Jalan Salemba 6 sekarang.
Asa kembali
membuncah di kalangan intelek kedokteran di Indonesia ketika pendidikan dokter
diresmikan menjadi pendidikan tinggi dengan nama Geneeskundige Hooge
School (GHS) pada tanggal 9 Agustus 1927. Yang menarik, sampai periode
1927, syarat pendidikan agar dapat mengikuti pendidikan dokter hanya setingkat
SD. Barulah setelah GHS berdiri, syarat pendidikan menjadi setingkat SMA
(ketika itu disebut Algemene Middelbare School atau AMS dan Hogere
Burger School atau HBS).
Pada masa
itu, STOVIA dan NIAS tetap ada namun periode pendidikan kembali menjadi 7 tahun
dengan penghapusan masa perkenalan selama 3 tahun. Konsekuensinya, lulusan yang
dapat diterima di kedua sekolah tersebut tidak boleh lebih rendah dari tingkat
MULO (Meer Uitgebreid Lager Onder-wijs) bagian B.
http://www.fk.ui.ac.id/?page=content.view&alias=history
http://www.fk.ui.ac.id/?page=content.view&alias=history
Buku
ini ini diterbitkan oleh Panitia Ulang Tahun ke 75 STOVIA, dicetak oleh G.Kolf
& C0, Weltevreden, th. 1926, berukuran 19 x 28 cm, 379 halaman, dilengkapi
dengan gambar dan foto
SOLD