Pengaruh budaya luar pada desain mebel yang ada di Jawa ternyata sangat dominan. Asimilasi kebudayaan dalam bentuk mebel ini dapat dilihat pada mebel dan perabotan antik. Mebel sebagai artefak budaya di Pulau Jawa diperkirakan mulai berkembang sejak berakhirnya kebudayaan Hindu dan memasuki era penjajahan.
Salah satu contoh pengaruh budaya kolonial adalah burgomaster chair yang diadopsi menjadi kursi yang disebut kursi lenong/mangkok/tapel (tapal kuda). Ciri khasnya adalah sandaran setengah melingkar (U-form). Model lain yang popular adalah gaya Queen Anne dan Rococo dari Perancis, dalam istilah mebel antik disebut model kaki kambing, berupa kaki kursi, meja atau lemari yang melengkung. Selain itu masih ada gaya portugis berupa ulir pada kaki meja, kursi dan lemari dan gaya Kompeni yang memadukan pengaruh China dan Eropa.
Memasuki abad ke-20, pengaruh desain mebel Eropa masih sangat kental. Gaya Art Nouveau dan Art Deco banyak digemari bahkan sampai ke pelosok Pulau Jawa, Jaringan toko penjual mebel dan peralatan rumah tangga Van de Pool ikut mempopulerkan desain mebel bergaya Eropa, sampai sekarang masih dapat ditemukan mebel peninggalan eks toko Van de Pool yang oleh lidah Indonesia sering disebut Vanderpol.